Senin, 25 April 2011

RENCANA PEKAN EFEKTIF ( RPE )


1. Pengertian Pekan Efektif

                  Peran pecan efektif adalah hitungan hari-hari efektif yang ada pada tahunpelajaran berlangsung. Untuk menyusun RPE yang harus dilihat dan diperhentikan adalah kalender akademik yang sedang berlangsung yang menjadi pedoman sekolah dalam menetapkan jumlah minggu / pecan efektif.

2. Cara Menghitung Pekan Efektif
                  Untuk lebih memudahkan dalam menghitung jumlah pekan efektif dalam satu semsester sebaiknya menentukan terlebih dahulu jumlah hitungan hari-hari efektifnya dalam satu semester.

3. Banyak Pekan Tidak Efektif
                  Pekan tidak efektif adalah banyaknya pekan yang terdapat dalam kalender pendidikan tetapi tidak dapat dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran / tatap muka terstruktur dalam melaksanakan kegiatan pelaksanaan materi pembelajaran dikelas.

4. Banyak Pekan Efektif
                  Jumlah semua Pekan dukurangi jumlah pekan tidak efektif = jumlah efektif

5. Distribusi Alokasi Waktu
                  Pembagian / pendistribusian jumlah pekan efektif kedalam kegiatan-kegiatan pembelajaran selama semester berjalan. Komponen dalam distribusi alokasi waktu mencakup kegiatan sebagai berikut :
  1. Tatap muka
  2. Ulangan harian
  3. UTS
  4. UAS
  5. Remidi









RENCANA PEKAN EFEKTIF ( RPE )

Madrasah                    : MI DARUL ULUM SAWAHAN
Mata Pelajaran            : Seni Budaya dan Ketrampilan
Kelas                           : IV
Semester                      : Ganjil
Tahun Pelajaran           : 2010 / 2011
Jml. Jam Per minggu   : 2 JP
A. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU
1. Banyak Pekan
No
Bulan
Banyak Pekan
Jumlah Jam
Keterangan
1
Juli
3
6
1 minggu = 2 JP
( 1 X pertemuan )
1 pert = 35 menit
2
Agustus
4
8
3
September
5
10
4
Oktober
4
8
5
Nopember
4
8
6
Desember
5
10
7
Januari



Jumlah
25
50

2. Banyak Pekan Yang Tidak Efektif
No
Bulan
Banyak Pekan
Jumlah Jam
Keterangan
1
Juli
2
4
PSB, MOS
2
Agustus
3
6
Libur Puasa, EF
3
September
3
6
EF, Libur Hari Raya
4
Oktober
0
0

5
Nopember
0
0

6
Desember
1
2
Libur Sem Ganjil
7
Januari
0
0


Jumlah
9
18


3. Banyak Pekan Yang Efektif
    25    Pekan – 9 Pekan   =   16  Pekan
4. Banyak Jam Pelajaran Yang Efektif
    16   Pekan  X  2 Jam Pelajaran  =   32  jam pelajaran

B.  DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU
Kegiatan
Pekan
Jam Pelajaran
1. Tatap Muka
12
24
2. Ulangan Harian
2
4
3. UTS
1
2
4. U. Semester
1
2
5. Remidi
1
2
Jumlah
17
34

Mengetaui,                                                      Sawahan, 06 Juli 2010
      Kepala Madrasah                                                 Guru Mata Pelajaran



               MARKUWAT                                                           JUREMI
RENCANA PEKAN EFEKTIF ( RPE )

Madrasah                    : MI DARUL ULUM SAWAHAN
Mata Pelajaran            : Seni Budaya dan Ketrampilan
Kelas                           : IV
Semester                      : Genap
Tahun Pelajaran           : 2010 / 2011
Jml. Jam Per minggu   : 2 JP
A. PERHITUNGAN ALOKASI WAKTU
1. Banyak Pekan
No
Bulan
Banyak Pekan
Jumlah Jam
Keterangan
1
Januari
4
8
1 minggu = 2 JP
( 1 X pertemuan )
1 pert = 35 menit
2
Pebruari
4
8
3
Maret
5
10
4
April
4
8
5
Mei
4
8
6
Juni
5
10
7
Juli
4
8

Jumlah
30
60

2. Banyak Pekan Yang Tidak Efektif
No
Bulan
Banyak Pekan
Jumlah Jam
Keterangan
1
Januari
2
4

2
Pebruari
0
0

3
Maret
2
4
Try Out, UAS BN Kls. 6
4
April
1
2
UN dan UAMBN
5
Mei
0
0

6
Juni
2
4
Libur Sem Genap
7
Juli
4
8
Libur Sem Genap, HE 2010 / 2011

Jumlah
11
22


3. Banyak Pekan Yang Efektif
    26    Pekan – 9 Pekan   =   17  Pekan
4. Banyak Jam Pelajaran Yang Efektif
    17   Pekan  X  2 Jam Pelajaran  =   34  jam pelajaran
B.  DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU
Kegiatan
Pekan
Jam Pelajaran
1. Tatap Muka
14
28
2. Ulangan Harian
2
4
3. UTS
1
2
4. U. Semester
1
2
5. Remidi
1
2
Jumlah
19
38

Mengetaui,                                                      Sawahan, 06 Juli 2010
      Kepala Madrasah                                                 Guru Mata Pelajaran



               MARKUWAT                                                       JUREMI


Senin, 18 April 2011

Puisi

By Juremi
1.Contoh-contoh puisi lama
Puisi lama terdiri dari beberapa bentuk yaitu:
1. Pantun
Pantun adalah puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Contoh:
Sungguh elok asam belimbing ( g: sajak a)
Tumbuh dekat limau lungga ( a: sajak b)
Sungguh elok berbibir sumbing (g: sajak a)
Walau marah tertawa juga (a: sajak b)
2. Talibun
Talibun meruapakan pantun juga, perbedaannya terletak pada jumlah baris pada tiap baitnya.
Contoh:
Selasih di rimba Jambi
Rotan ditarik orang pauh
Putus akarnya di jerami
Kasih pun baru dimulai
Tuan bawa berjalan jauh
Itu menghina hati kami.
3. Seloka
Seloka disebut juga pantun berbingkai. Bedanya dengan pantun adalah kalimat ke-2 dan ke-4 pada bait pertama diulang kembali pengucapannya.
Contoh:
Seganda gugur di halaman
Daun melayang masuk kulah
Dengan adinda minta berkenalan
Rindunya bukan ulah-ulah
Daun melayang masuk kulah
Batang berangan di tepi paya
Rindunyabukan ulah-ulah
Jangan tuan tidak percaya
Batang berangan di tepi paya
Mari di jolok dengan galah
Jika tuan tidak percaya
Mari bersumpah kallamulah
4. Gurindam
Persamaan gurindam denganpantun hanyalah pada isi dan tema yang terkandung di dalamnya yaitu sama-sama mengandung nasihat, bersifat mendidik, sertabanyakberisikan masalah agama.
Contoh:
1. Awal diingat di akhir tidak
2. Alamat badan akan rusak
3. Barang siapa mengenal dua
4. Tahulah dia barang terperdaya
5. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir
6. Di situlah banyak orang tergelincir
5. Syair
Syair terdiri dari empat baris dalam setiap baitnya. Dilhat dari jumlah barisnyasyair hampir sama dengan pantun. Perbedaannya terletak pada persajakannya yaitu aa-aa
Contoh:
Ya Illahi Khalikul Bahri
Nasibku malang tidak pergi
Ditinggalkan suami seorang diri
Bakal sengsara setiap hari
6. Mantera
Mantera adalah karya sastra lama yang berisikan puji-pujian terhadap sesuatu yang gaib atau dikeramatkan, seperti dewa-dewa, roh-roh, binatang-binatang, atau Tuhan.
Contoh:
Hai Tok Mambang Putih, Tok Mambang Hitam
Yang diam dibulan dan matahari
Melimpahkan sekalian alam asalnya pawang
Menyampaikan sekalian hajatku,
Melakukan kehendakku,
Assalamualaikum!
7. Masnawi
Masnawi adalah puisi Arab yang berisi puji-pujian tentang tingkah laku seorang yang mulia.
Contoh:
UMAR
Umar yang adil dengan perinya
Nyatalah pun adil dengan sendirinya
Dengan adil itu anaknya dibunuh
Inilah yang benar sungguh
Dengan bedah antara isi alam
Ialah yang besar pada siang malam
Lagipula yang menjauhan segala syar
Immamullah di dalam padang mashyar
Barang yang hak Ta’ala katakana itu
Maka katanya yang sebenarnya begitu
8. Ruba’i
Puisi Arab yang berisikan hal-hal yang berhubungan dengan nasihat-nasihat bersifat pemujaan.
Contoh:
MANUSIA
Subhanallah apa hal segala hal manusia
Yang tubuhnya dalam tanah jadi duli yang sia
Tanah itu kujadikan tubuhnya kemudian
Yang ada dahulu padanya terlalu mulia
9. Kit’ah
Puisi Arab yang berisikan tentang nasihat-nasihat yang bersifat mendidik.
Contoh:
Jikalau dalam tanah pada ikhwal sekalian
Tiadakan kudapat bedakan pada antara rakyat dan sultan
Fana juga sekalian yang ada, dengarkanlah yang Allah berfirman
Kulluman’alaihi Famin, yaitu barang siapa yang di atas bumi itu lenyap jua
10. Nazam
Puisi Arab yang berisikan tentang cerita hamba sahaya, raja, sultan, pangeran, atau bangsawan istana.
Contoh:
Bahwa bagi raja sekalian
Hendak ada menteri demikian
Yang pada suatu pekerjaan
Sempurnakanlah segala kerajaan
Menteri inilah maha tolan raja
Dan peti segenap rahasia sahaja
Karena kata raja itu katanya
Esa artinya dan dua adanya
Maka menteri yang demikianlah perinya
Ada keadaan raja dirinya
Jika rapat adanya itu
Dapat peti rahasianya di situ
11. Gazal
Puisi Arab yang berisikan cinta kasih.
Contoh:
Kekasihku seperti nyawa pun adalah terkasih dan mulia juga
Dan nyawaku pun, mana daripada nyawa itu jauh ia juga
Jika seribu tahun lamanya pun hidup ada sia-sia juga
Hanya jika pada nyawa itu yang menghidupkan sementara nyawa manusia juga
Dan menghilangkan cinta pun itu kekasihnya yang setia juga
Bukhari yang ada nyawa itu adalah berbahagia juga
2. Contoh-contoh puisi baru
1. DISTIKON
Distikon adalah sanjak 2 seuntai, biasanya bersajak sama.
Contoh :
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)

2. TERZINA
Terzina adalah sanjak 3 seuntai.
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana

Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane

3. QUATRAIN
Quatrain adalah sanjak 4 seuntai
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
4. QUINT
Quint adalah sanjak 5 seuntai
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan

Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan

Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)

5. SEXTET
Sextet adalah sanjak 6 seuntai.
Contoh :
Merindu Bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)

6. SEPTIMA
Septima adalah sanjak 7 seuntai.
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
7. STANZA ( OCTAV )
Octav adalah sanjak 8 seuntai
Contoh :
Awan
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)

8. SONETA
Soneta adalah bentuk kesusasteraan Italia yang lahir sejak kira-kira pertengahan abad ke-13 di kota Florance.

Contoh :
Gembala
Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)

SEJARAH PERKEMBANGAN HINDU – BUDHA DI INDONESIA

A. Penyebaran Agama Hindu – Budha di Nusantara
Perspektif masuknya agama Hindu di Indonesia ada 3 (tiga) teori:
1. Teori Sudra (golongan orang biasa)
Sesuai dengan namanya, teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke nusantara dibawa oleh orang-orang India berkasta Sudra.
2. Teori Waisya (golongan pedagang)